Senin, 15 September 2008

tak pasti


Dongeng untuk peladang
Kupinjam dendang untuk dongeng peladang. Begitu risih keluar dipunggung bukit nantikan hujan dari mata. Kebun yang sujud menunggu ladang menuai gerimis. Alang-alang mendekap petani dengan senja yang merah. Sawah lelah menanam kelabu yang singah. Pagar-pagar menutup dahaga semak-semak yang mencakar. Begitu resah menunggu sinar di ufuk mentari. Wajah langit miris ditiup mulut halilintar. Membuat mekar lumpuh dalam debu.


Kerbau letih membajak siang dengan luka sembilu. Mimpi terang hilang direnggut gelap gemuruh. Burung-burung menangisi lapar ditirai bayang orang-orang ladang, pulang ini hanya menutup janji, sarang yang ditinggal menunggu panas telapak dan lumpur yang hinggap. Hasrat terbawa dalam pagi sedikit sedih dirantai napsu. Lusuh menuai panen bibit surga yang tak pasti.




Gunuang Malintang, 13 Sept 2008


1 komentar:

novita mengatakan...

wah bagus banget pamandangannya
salam kenal ya pak