Senin, 11 Agustus 2008

ampera



Do'a

Senandung banyu merayu biduk kehulu Musi, kerudung perahupun menari dipucuk rawa. Hamparan hijau tertutup asap cerobong tongkang yang memacu jiwa, sibuk memagar tepi dengan desir halimun. Kaki-kaki dermaga mengendus riak dan sunyi angir semilir, menutup kelopak mata pemancing dipinggir dermaga tua.

Malam yang kaku ditemani lampu warna-warni, menerangi letih penjual dan suara pengamen dari pagi hari. Ketika langit menutup redup, impian budak mengharap doa ampera.

Palembang, 7 Agustus 2008

Tidak ada komentar: