Senin, 09 Juni 2008

selimut


Asap Temanku

Mimpi-mimpi yang ditiduri sisa malam
Membuat langkah-langkah kehilangan hasrat
Menerawangi setiap asap yang dihembuskan
Hingga lantai-lantai itu mulai berputar

Perasaan menakutkan saat dada mulai sakit
Seperti perih, telananku memejam
Perasaan menakutkan, saat bibir mulai pecah
Keinginan ini begitu disesalkan

Asap-asap mulai menusuki jiwa
Membongkar hati dengan kata berserakan
Mumbuat malamku sangat mangantuk
Ingin rasanya mengahbisi dengan tidur

Sepertinya asap-asap itu mulai marah
Membuat kejatuhan ini begitu sempurna
Melukiskan goresan-goresan kotor
Dan gigilan jari yang mulai melemah

Seperti malam sebelumnya
Masalah ini belum terpecahkan
Hingga temanku menemukan asap yang sempurna
Saatnya kutarik selimut untuk menghabisi
sisa mimpiku..
Payakumbuh, Maret 1996

Tidak ada komentar: