Selasa, 01 Juli 2008

sampai

Nasehat

Panas, sesak, ribut dan sore yang mulai mencium malam Pasar Minggu. Langit-langit bus mendekap wajah gelap penumpang yang rindu tujuan. Sinar lampu jalanan menyilaui kata-kata yang tetulis debu kaca jendela. Lagu-lagu pengamen pun berpacu dengan nasehat ku yang mulai membelai pikiranmu.

Kau begitu beruntung, cinta yang begitu sempurna menjemputmu dari balik asap terali, Mabuk yang begitu berat menjemput anggun malu dihati. Sawah menunggu ladang-ladang retak dan semoga ilalang ini menjadi padi. Doa Ibu dipematang menyirami bibit-bibit layu dengan air mata. Selendang cinta menyemai udara dengan pelangi pagi hari.
Anganmu habis dimakan dosa yang tak terampuni. Letih ibu, ayah, tergulung letingan asap pembungkus malam. Waktu terlalu banyak menyetubuhi usia, hari-hari menjadi lumpuh tetampar rasa malu.

Aku terlalu banyak bicara, harapku mengores otak dan getar wajahmu. Sedikit senyummu ditetesi redup cahaya terlihat tak mengerti...
mmm...Bekasi sudah sampai teman…

Jakarta 21 Janurai 2007

1 komentar:

Anonim mengatakan...

SALAM KENAL